SIWAKA.INS telah divalidasi dengan membandingkan output simulasi tingkat swasembada kedelai (TSKDL) dengan SIWAKA.SIM, pada kombinasi input skenario PPA=5, LAJUY=7,7; KHKDL= 7,5; KB=1,5 dan LAJUK=1,0; dengan nilai koefisiensi determinasi (R2=1) dan Root Mean Square Error (RMSE=4,88E-14). Kesimpulannya model simulasi SIWAKA.INS cukup layak untuk diterapkan dalam memperkirakan tercapainya swasembada kedelai nasional.
Indonesian Legume and Tuber Crops Research Institute (ILETRI).
iktastra@yahoo.com
=========================================== SIWAKA.INS v03 modifikasi data HSKDL----> =MIN(MHK, HSKDL)
MHK : Maksimum rata-rata hasil kedelai yang riil dapat dicapai 2.5 - 3.0 t/ha.
modifikasi data LAKDL------>=MIN(MLL, LAKDL)
MLL : Maksimum perluasan areal kedelai 2 - 5 juta ha. Pilihan input parameter MHK dan atau MLL disesuaikan dengan kondisi agroekosistem sentra produksi kedelai.
===========================================
SIMULASI SWASEMBADA KEDELAI 2020-2045:
DALAM PERSPEKTIF DUKUNGAN PERLUASAN AREAL & INOVASI VARIETAS UNGGUL KEDELAI (MLL=2 juta ha, MHK=2.5 t/ha; LAJUY = 8.0 - 10.0 %/th; parameter lainnya konstan)
Dengan skenario D, secara teknis swasembada kedelai 2020-2045 dapat dicapai (TSKDL >= 0) pada tingkat hasil kedelai 1.66-2.5 t/ha dan luas areal tanam kedelai 1.66-2.00 juta ha; mengingat inovasi varietas unggul kedelai yang sudah ada potensi hasilnya sudah mencapai 2.75 - 3.82 t/ha (Balitkabi, 2018).